Chelsea menulis sejarah baru. Mereka sukses menghancurkan Real Betis di final UEFA Conference League 2025. Kemenangan telak 4-1 membuat mereka menambah koleksi trofi Eropa. Lebih dari itu, Chelsea resmi menjadi klub Inggris pertama yang meraih semua kompetisi UEFA.
Kemenangan ini bukan kemenangan biasa. The Blues sempat tertinggal. Tapi mereka bangkit luar biasa. Skor berbalik. Dominasi mutlak di babak kedua menjadi kunci keberhasilan mereka.
Berikut rapor pemain Chelsea berdasarkan kontribusi mereka di laga final.
Kiper: Jorgensen Tetap Tenang Saat Tekanan Tinggi
Filip Jorgensen – 6/10
Ia tak bersalah atas gol lawan. Justru tampil tenang sejak menit pertama. Ia bahkan menggagalkan peluang emas dari Marc Bartra. Sayangnya, ia tidak banyak mendapat perlindungan dari bek di depannya.
Lini Belakang: Palmer Terbang, Gusto Jatuh
Malo Gusto – 3/10
Gusto tampil mengecewakan. Ia melakukan kesalahan yang berujung gol Betis. Lebih parah, ia sering kehilangan fokus. Akhirnya, pelatih menariknya keluar saat turun minum.
Trevoh Chalobah – 5/10
Chalobah tak melakukan blunder besar. Namun, ia juga tak tampil meyakinkan. Ia terlihat gugup di beberapa momen penting.
Benoit Badiashile – 5/10
Distribusi bolanya cukup rapi. Namun, ia kesulitan saat harus duel fisik. Kekurangan itu membuatnya ditarik keluar lebih awal.
Marc Cucurella – 6/10
Cucurella bekerja keras menjaga sisi kiri. Ia cukup disiplin dalam bertahan. Tapi umpannya sering tak akurat. Banyak peluang gagal karena itu.
Lini Tengah: Caicedo Dominan, Fernandez Bangkit
Moises Caicedo – 8/10
Caicedo tampil luar biasa. Ia mengontrol lini tengah dengan sempurna. Ia mencetak gol keempat Chelsea lewat tembakan keras. Sepanjang pertandingan, ia selalu berada di tempat yang tepat.
Enzo Fernandez – 7/10
Babak pertama, Fernandez tenggelam. Namun, setelah jeda ia berubah. Ia mencetak gol penyama lewat sundulan tajam. Peranannya meningkat seiring permainan.
Lini Serang: Palmer Tak Terbendung, Madueke Tumpul
Pedro Neto – 5/10
Neto jarang terlihat. Ia sulit menciptakan ruang. Lawan dengan mudah menutup pergerakannya. Akhirnya ia diganti sebelum menit ke-70.
Cole Palmer – 9/10
Inilah bintang sesungguhnya. Palmer mencatatkan dua assist penting. Ia jadi kreator utama dalam kemenangan Chelsea. Visi dan tekniknya membuat lini belakang Betis kacau.
Noni Madueke – 5/10
Madueke tampak ingin menyerang. Namun, kontribusinya minim. Ia terlalu sering kehilangan bola. Lawan justru memanfaatkan kelemahannya.
Nicolas Jackson – 7/10
Jackson terlihat frustrasi sejak awal. Tapi ia tak menyerah. Golnya di babak kedua jadi titik balik pertandingan. Ia membungkam kritik lewat penyelesaian klinis.
Pemain Pengganti: Sancho dan Kawan-Kawan Beri Energi Baru
Jadon Sancho – 7/10
Masuk di babak kedua, Sancho mengubah jalannya pertandingan. Ia mencetak satu gol dan membantu membuka ruang. Kehadirannya membuat pertahanan Betis kacau.
Connor Gallagher – 6/10
Gallagher masuk menggantikan Caicedo. Ia menjaga kestabilan lini tengah. Meski tak mencetak gol, peran defensifnya cukup vital.
Reece James – 6/10
James masuk menggantikan Gusto. Ia tampil lebih tenang dan solid. Ia menutup sisi kanan dengan baik.
Pelatih: Maresca Buat Strategi Jitu
Enzo Maresca membuktikan kualitasnya. Ia membaca permainan dengan tepat. Saat babak pertama mengecewakan, ia tak panik. Ia mengubah strategi dengan cepat. Hasilnya, Chelsea mencetak empat gol dalam waktu singkat.
Chelsea Ukir Sejarah: Tiga Trofi UEFA Kini Lengkap
Kemenangan ini bukan sekadar soal trofi. Chelsea resmi mencatatkan diri sebagai klub pertama yang menjuarai semua kompetisi UEFA. Mereka punya Liga Champions, Liga Europa, dan sekarang Conference League.
Langkah ini menegaskan dominasi Chelsea di Eropa. Mereka membuktikan diri mampu bangkit dari musim yang sulit. Dan, semua itu dimulai dari tangan dingin Maresca serta sihir Cole Palmer.
Baca Juga : Pertarungan Terakhir: Real Betis Tantang Chelsea demi Takhta Eropa
