Duel Ketat di Miami: Madrid Tampil Mendominasi Sejak Awal
Pertandingan antara Real Madrid dan Juventus langsung menyita perhatian publik.
Keduanya tampil dengan strategi berbeda namun sama-sama penuh determinasi.
Laga digelar di Hard Rock Stadium, Miami, pada Rabu dini hari WIB.
Madrid tampil percaya diri dengan penguasaan bola yang stabil.
Sebaliknya, Juventus memilih bertahan dan menunggu celah serangan balik.
Transisi dari lini tengah Real Madrid berlangsung sangat cepat dan dinamis.
Peluang pertama datang dari Vinicius Junior yang mencoba tendangan jarak jauh.
Sayangnya, tembakan itu belum cukup tajam untuk menembus gawang Juventus.
Sementara itu, Juventus sempat mengejutkan lewat aksi Kolo Muani.
Pemain asal Prancis itu mencoba men-chip bola melewati Courtois.
Namun, bola hanya melambung tipis di atas mistar gawang.
Madrid kembali mengancam melalui Valverde dari sisi kanan kotak penalti.
Peluangnya masih belum menemui sasaran yang diharapkan.
Meski demikian, Madrid terus menekan dengan intensitas tinggi.
Pertahanan Juventus terlihat cukup solid hingga pertengahan babak pertama.
Garcia Cetak Gol Kemenangan! Juventus Gagal Balas
Menjelang akhir babak pertama, Madrid meningkatkan tempo permainan.
Bellingham mendapatkan peluang emas di depan gawang Juventus.
Namun, tendangan kerasnya masih bisa diblok oleh kiper Di Gregorio.
Tak hanya itu, Rugani juga menyapu bola dari garis gawang dengan dramatis.
Madrid semakin dominan, sementara Juventus bertahan mati-matian.
Tambahan waktu empat menit tak mengubah skor imbang 0-0.
Memasuki babak kedua, Madrid langsung tampil agresif sejak peluit awal.
Beberapa peluang kembali tercipta dari kaki Vinicius dan Bellingham.
Kiper Juventus, Di Gregorio, tampil luar biasa sepanjang laga.
Akhirnya, pada menit ke-53, gol yang ditunggu pun datang.
Gonzalo Garcia mencetak gol lewat sundulan akurat ke pojok gawang.
Umpan silang brilian dari Trent Alexander-Arnold menjadi assist sempurna.
Juventus mencoba membalas dengan cepat melalui Conceicao.
Namun, Courtois melakukan penyelamatan krusial untuk menjaga keunggulan.
Madrid hampir menggandakan skor lewat salto Valverde, tapi masih gagal.
Rotasi Madrid Makin Tajam, Juventus Kehabisan Energi
Xabi Alonso melakukan rotasi cerdas demi menjaga energi tim.
Gonzalo Garcia ditarik keluar, digantikan Kylian Mbappe.
Kehadiran Mbappe langsung mengubah dinamika serangan Madrid.
Ia menyisir sisi kiri dan mengirimkan umpan matang ke Guler.
Tendangan Guler membuat Di Gregorio kembali harus berjibaku.
Madrid terus menekan meski unggul, menunjukkan semangat juara.
Luka Modric masuk menggantikan Guler dan langsung mengambil ban kapten.
Tekanan terus meningkat dari Madrid, membuat Juventus kehabisan akal.
Juventus tampak kehilangan arah dan tak bisa menciptakan peluang bersih.
Peluang emas datang dari Tchouameni pada menit-menit akhir laga.
Ia melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang hampir masuk.
Sekali lagi, Di Gregorio tampil luar biasa menepis bola ke luar lapangan.
Kolo Muani sempat terjatuh di kotak penalti usai kontak dengan Rudiger.
Namun, wasit menolak klaim penalti tersebut tanpa ragu sedikit pun.
Juventus terlihat frustrasi karena peluang-peluang mereka gagal dimanfaatkan.
Madrid ke Perempat Final, Juventus Pulang Lebih Cepat
Wasit akhirnya meniup peluit panjang setelah waktu tambahan usai.
Real Madrid menang dengan skor tipis namun berarti: 1-0.
Hasil ini membawa mereka melaju ke babak perempat final Piala Dunia Antarklub.
Sementara itu, Juventus harus menerima kenyataan pahit dan angkat koper.
Performa kiper mereka, Di Gregorio, patut mendapat pujian tinggi.
Namun, satu kesalahan pertahanan cukup untuk menghukum mereka.
Garcia menjadi bintang malam itu dengan gol penentu kemenangan.
Alexander-Arnold juga mendapat sorotan berkat assist cantiknya.
Madrid kembali menunjukkan karakter juara di bawah asuhan Xabi Alonso.
Langkah Madrid berikutnya pasti penuh tantangan lebih berat.
Namun, modal kemenangan ini memberi kepercayaan diri yang besar.
Juventus, di sisi lain, harus mengevaluasi performa dan membangun ulang tim.
Dengan hasil ini, publik Madrid boleh berharap lebih di laga berikutnya.
Mereka akan menantikan siapa lawan selanjutnya di babak delapan besar.
Pertandingan penuh drama ini menjadi bukti bahwa Madrid belum habis.
Baca Juga: Ronaldo Incar Piala Dunia Terakhir: Akhiri dengan Tangis?