AC Milan Mundur dari Perburuan Granit Xhaka, Ini Alasannya

AC Milan Mundur dari Perburuan Granit Xhaka

Allegri Datang, Visi Milan Langsung Berubah Total

AC Milan kini berada di bawah kepemimpinan Massimiliano Allegri.
Pelatih berpengalaman itu datang membawa filosofi baru untuk klub.
Ia ingin Milan kembali mendominasi Serie A dalam waktu dekat.

Sejak hari pertama, Allegri menyoroti pentingnya sektor gelandang.
Ia menilai lini tengah Milan masih kurang dalam hal kreativitas.
Karena itu, mereka mulai mencari sosok berpengalaman untuk posisi tersebut.

Granit Xhaka langsung muncul sebagai salah satu kandidat utama.
Pengalamannya bersama Leverkusen dan Arsenal sangat diperhitungkan.
Ia juga dikenal sebagai pemimpin dan pengatur tempo permainan.

Namun, situasi dengan cepat berubah dalam beberapa minggu terakhir.
Allegri dan manajemen Milan mulai mempertimbangkan ulang pendekatan mereka.
Meski Xhaka menarik, faktor-faktor tertentu membuat Milan berpikir ulang.


Mengapa Xhaka Sempat Jadi Prioritas Utama Milan

Nama Granit Xhaka sempat jadi pembicaraan hangat di Milanello.
Ia dianggap sebagai solusi cepat untuk mengisi kekosongan lini tengah.
Gaya bermainnya dianggap cocok dengan rencana Allegri.

Selain itu, kehadiran Xhaka bisa memberi pengaruh positif di ruang ganti.
Ia punya karakter pemimpin dan mentalitas kompetitif yang sangat kuat.
Beberapa sumber menyebut Xhaka juga tertarik menjajal Liga Italia.

Ia bahkan siap meninggalkan Leverkusen jika mendapat tawaran serius.
Namun, semuanya bergantung pada proses negosiasi yang berjalan alot.
Milan sudah mengajukan ketertarikan secara resmi ke pihak Leverkusen.

Sayangnya, apa yang terjadi di meja negosiasi tak semulus rencana awal.
Leverkusen memiliki penilaian tinggi terhadap nilai transfer Xhaka.
Mereka tidak ingin melepas sang gelandang dengan harga murah.


Leverkusen Bertahan Keras, Milan Gagal Menembus Tembok

Pihak Bayer Leverkusen bersikeras mempertahankan Xhaka di tim utama.
Peran Xhaka yang vital membuat mereka tak mau ambil risiko kehilangan.
Ia menjadi pemain sentral dalam skema permainan Xabi Alonso.

Leverkusen bahkan menolak negosiasi tanpa penawaran besar dari Milan.
Tawaran Milan dinilai terlalu rendah dan tidak sesuai ekspektasi.
Hal itu membuat proses pembicaraan berjalan lambat dan tidak produktif.

Media Italia, Gazzetta dello Sport, mengonfirmasi situasi tersebut.
Menurut mereka, Milan menyadari kesepakatan sangat sulit tercapai.
Karena itu, Milan mulai menarik diri dari proses perekrutan.

Selain masalah harga, faktor usia menjadi sorotan besar.
Granit Xhaka kini telah melewati usia 30 tahun.
Dengan usia seperti itu, Milan enggan memberikan kontrak jangka panjang.


Rossoneri Putar Haluan, Fokus ke Pemain Lebih Muda

Milan akhirnya memilih untuk mencari alternatif yang lebih masuk akal.
Manajemen tak ingin memaksakan pembelian yang merugikan jangka panjang.
Kini, fokus mereka bergeser ke pemain yang lebih muda dan segar.

Salah satu nama yang sukses mereka amankan adalah Luka Modric.
Meski juga berusia senior, Modric bergabung dengan kesepakatan unik.
Modric diyakini akan bermain selama satu musim sebagai mentor.

Selain itu, Milan juga berhasil memboyong Samuele Ricci dari Torino.
Gelandang muda ini diharapkan jadi pilar baru lini tengah Rossoneri.
Ricci memiliki stamina, teknik, dan kecerdasan yang disukai Allegri.

Dengan dua rekrutan itu, Milan merasa kebutuhan lini tengah sudah tercukupi.
Xhaka tetap pemain hebat, namun timing dan situasi tidak berpihak.
Milan memilih rasional daripada emosional dalam menghadapi bursa transfer.


Strategi Milan Kini Lebih Jelas dan Terarah

Dengan Allegri di kursi pelatih, arah Milan terlihat semakin tajam.
Klub kini lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan transfer.
Mereka tak hanya melihat kualitas, tapi juga faktor umur dan keuangan.

Xhaka menjadi pelajaran penting tentang keseimbangan dalam berinvestasi.
Pemain bagus belum tentu cocok dalam konteks proyek jangka panjang.
Milan kini fokus membangun fondasi yang kuat dan berkelanjutan.

Penggemar Milan sempat kecewa mendengar batalnya transfer Xhaka.
Namun, keputusan klub mendapat dukungan dari banyak analis Italia.
Mereka menyebut langkah ini sebagai bentuk kedewasaan strategi Milan.

Kini, Milan siap melanjutkan bursa transfer dengan lebih percaya diri.
Masih ada nama-nama potensial yang sedang dipantau oleh tim perekrutan.
Yang pasti, Milan tak ingin lagi membuat keputusan terburu-buru.

Baca Juga: Guardiola Minta City Bangkit Usai Ditekuk Al Hilal 3-4

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *