Erick Thohir Tegaskan: Indonesia Tak Akan Mundur dari Dunia Olahraga

Erick Thohir

Erick Thohir Tegaskan: Indonesia Tak Akan Mundur dari Dunia Olahraga

Meski Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang Indonesia menjadi tuan rumah turnamen internasional, Erick Thohir menegaskan satu hal: Indonesia tidak akan mundur dari panggung olahraga dunia. Ia memastikan bahwa Indonesia tetap berpartisipasi aktif di level ASEAN, Asia, dan dunia.

Pernyataan tegas itu menjadi bentuk komitmen bahwa olahraga Indonesia tidak bisa dikekang oleh keputusan politik olahraga global. Erick menyampaikan pesan optimistis tersebut dengan nada penuh keyakinan. “Kita tetap bagian dari komunitas olahraga internasional. Indonesia akan terus hadir, berjuang, dan berprestasi,” tegasnya.


Latar Belakang Keputusan IOC

Larangan IOC muncul setelah kontroversi penolakan visa terhadap atlet Israel pada salah satu ajang kejuaraan dunia. Keputusan itu membuat Indonesia kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah beberapa turnamen penting.

Namun, alih-alih menyesali keputusan tersebut, Erick Thohir justru menjadikannya momentum untuk memperkuat komitmen Indonesia dalam olahraga. Ia menegaskan bahwa olahraga Indonesia tidak bisa diukur dari satu keputusan organisasi internasional.

“Larangan itu tidak akan mematikan semangat atlet kita. Justru kita harus menjadikan situasi ini sebagai motivasi,” ujar Erick dengan nada tegas.

Ia juga menilai bahwa dunia perlu memahami konteks politik luar negeri Indonesia yang berlandaskan UUD 1945. “Kita punya prinsip yang jelas. Namun prinsip itu tidak akan menghentikan semangat kita untuk terus berkontribusi di olahraga dunia,” tambahnya.


Komitmen Indonesia di Ajang Regional dan Global

Erick Thohir memastikan bahwa Indonesia tetap aktif di berbagai kompetisi internasional. Mulai dari SEA Games, Asian Games, hingga turnamen dunia lain, Indonesia akan tetap berpartisipasi.

Ia menegaskan bahwa olahraga bukan sekadar arena kompetisi, melainkan juga ruang diplomasi dan persaudaraan antarbangsa. “Olahraga harus tetap menjadi jembatan perdamaian. Indonesia akan terus membawa semangat itu ke setiap panggung,” katanya.

Bahkan, Erick menyebut bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah ajang olahraga regional seperti ASEAN Para Games dan turnamen lintas Asia lainnya. Pemerintah terus berkoordinasi dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan federasi nasional untuk memastikan kesiapan teknis.

Dengan kerja sama solid antara pemerintah, atlet, dan federasi, Erick yakin Indonesia akan tetap diperhitungkan di kancah olahraga internasional.


Dukungan untuk Atlet Indonesia

Erick juga menegaskan bahwa prioritas utama pemerintah tetap pada kesejahteraan atlet. “Larangan IOC tidak boleh memengaruhi semangat mereka. Atlet kita harus terus berlatih dan berprestasi,” ujarnya.

Pemerintah kini memperkuat program pembinaan di berbagai cabang olahraga. Dari fasilitas latihan hingga dukungan finansial, semuanya disiapkan agar atlet Indonesia tetap bisa bersaing di tingkat dunia.

Erick menilai bahwa pembinaan jangka panjang menjadi kunci keberhasilan. Ia mencontohkan cabang bulu tangkis, panjat tebing, dan angkat besi yang terus melahirkan juara dunia berkat konsistensi pembinaan.

“Fokus kita tetap sama: melahirkan atlet tangguh yang bisa membawa nama Indonesia di podium tertinggi,” kata Erick.


Diplomasi Olahraga Tetap Berjalan

Selain soal kompetisi, Erick juga menekankan pentingnya diplomasi olahraga. Menurutnya, olahraga memiliki kekuatan besar untuk membangun hubungan antarnegara.

Ia memastikan bahwa Kemenpora dan KOI akan terus berinteraksi dengan federasi olahraga internasional. “Kita tidak akan memutus hubungan. Justru kita akan berdialog lebih banyak agar posisi Indonesia dipahami,” ujarnya.

Erick juga berencana memperkuat kerja sama dengan negara-negara ASEAN dan Asia Timur. Tujuannya untuk membangun solidaritas regional yang lebih kuat di bidang olahraga. “Indonesia akan memimpin dengan contoh, bukan dengan konfrontasi,” tambahnya.

Diplomasi ini tidak hanya dilakukan lewat turnamen, tetapi juga melalui pelatihan bersama, pertukaran pelatih, dan kolaborasi pengembangan fasilitas olahraga antarnegara.


Reaksi Publik dan Dukungan Nasional

Pernyataan Erick mendapat sambutan luas dari masyarakat. Banyak yang menilai langkah tegasnya mencerminkan sikap bangsa yang percaya diri dan tidak bergantung pada lembaga luar.

Para atlet juga menyatakan dukungan penuh. Mereka mengaku termotivasi oleh pesan Erick untuk tetap berjuang tanpa rasa takut. “Kami akan terus berlatih, apa pun yang terjadi,” ujar salah satu atlet renang nasional.

Netizen pun memenuhi media sosial dengan tagar #IndonesiaTidakMundur, yang menjadi simbol semangat kolektif untuk menjaga martabat bangsa di dunia olahraga.

Erick menyambut dukungan tersebut dengan rendah hati. “Dukungan publik membuat kami semakin kuat. Ini bukti bahwa olahraga menyatukan kita semua,” katanya.


Menolak Tekanan, Menjaga Kemandirian

Erick menegaskan bahwa Indonesia tidak menolak olahraga global, tetapi menolak tekanan yang bertentangan dengan prinsip negara. “Kita tidak akan tunduk pada tekanan politik. Kita hanya tunduk pada konstitusi,” ujarnya.

Menurutnya, olahraga dunia seharusnya menjunjung kesetaraan dan menghormati kedaulatan setiap negara. Indonesia, kata Erick, punya hak untuk menentukan arah kebijakan sendiri tanpa harus kehilangan tempat di komunitas global.

Sikap ini, menurutnya, bukan bentuk isolasi, melainkan cerminan dari bangsa yang berdaulat. “Kita akan terus hadir di setiap panggung, tetapi dengan jati diri kita sendiri,” tegasnya.


Harapan ke Depan: Bangkit Lebih Kuat

Erick Thohir menutup pernyataannya dengan nada penuh optimisme. Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak akan berhenti berjuang meski menghadapi tantangan besar. “Larangan IOC bukan akhir cerita. Ini hanya bab baru yang akan membentuk kita menjadi lebih kuat,” katanya.

Ia berkomitmen memastikan bahwa setiap atlet dan pelatih mendapatkan dukungan penuh. Pemerintah juga terus memperkuat koordinasi dengan dunia olahraga internasional agar Indonesia tetap berperan aktif dalam berbagai kegiatan global.

“Olahraga adalah bahasa universal. Selama kita jujur, disiplin, dan berprestasi, dunia akan tetap menghormati Indonesia,” ujarnya.

Dengan semangat itu, Indonesia terus melangkah. Tidak dengan marah, tetapi dengan tekad untuk menunjukkan bahwa bangsa besar tidak pernah menyerah hanya karena tekanan.


Kesimpulan: Indonesia Tetap Berdiri Tegak

Larangan IOC mungkin mengejutkan, tetapi tidak menggoyahkan komitmen Indonesia. Erick Thohir memastikan bahwa Indonesia akan tetap berdiri di panggung olahraga dunia dengan kepala tegak.

Dari ASEAN hingga dunia, bendera Merah Putih akan terus berkibar. Karena bagi Indonesia, olahraga bukan sekadar kompetisi—ia adalah cerminan jati diri, semangat, dan harga diri bangsa.

Baca Juga: Erick Thohir Tegas Soal IOC: Indonesia Taat UUD 1945

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *