Banyak yang Terkejut, Tapi Ini Jawaban Resminya
Timnas Indonesia sukses melangkah ke Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pencapaian ini disambut penuh euforia. Namun kabar terbaru justru memunculkan tanda tanya.
Dalam pengumuman resmi AFC, Indonesia masuk Pot 3 untuk proses drawing. Banyak yang mengira Garuda pantas berada di Pot 2. Tapi kenyataannya berbeda.
Lalu, apa yang jadi alasan di balik keputusan ini? Mengapa Timnas tak bisa duduk sejajar dengan tim-tim unggulan?
Mari kita telusuri lebih dalam dari sisi teknis hingga perhitungan ranking.
Sistem Pot Ditentukan Berdasarkan Ranking FIFA
FIFA dan AFC menggunakan acuan ranking FIFA terbaru untuk menentukan pembagian pot. Bukan berdasarkan hasil babak sebelumnya, melainkan posisi di klasemen dunia.
Per 20 Juni 2025, Indonesia duduk di peringkat 134 dunia. Meski mengalami peningkatan signifikan, posisi itu masih belum cukup tinggi.
Pot 1 diisi oleh tim peringkat tertinggi seperti Jepang, Iran, dan Korea Selatan. Sementara Pot 2 berisi negara-negara kuat seperti Qatar, Irak, dan Uzbekistan.
Dengan posisi yang masih jauh di bawah mereka, Indonesia harus menerima tempat di Pot 3.
Kemenangan Tak Cukup, Poin Juga Harus Tinggi
Timnas Indonesia tampil luar biasa di babak sebelumnya. Mereka menyingkirkan Vietnam dan menang besar atas Filipina.
Namun kemenangan besar tidak selalu berbanding lurus dengan kenaikan ranking. Sistem FIFA memakai algoritma yang mempertimbangkan banyak aspek, bukan hanya skor akhir.
Contohnya, mengalahkan tim dengan ranking rendah tidak memberi banyak poin. Jadi, walaupun menang telak, dampaknya terhadap ranking sangat terbatas.
Inilah alasan utama mengapa posisi Timnas belum bisa melompat lebih tinggi di sistem pot AFC.
Faktor Lawan Juga Tentukan Besarnya Poin
Selain hasil pertandingan, kekuatan lawan menjadi faktor krusial dalam perhitungan. Semakin tinggi ranking lawan, semakin besar poin yang didapat jika menang.
Sayangnya, lawan-lawan Indonesia di babak sebelumnya berasal dari kelompok peringkat bawah. Bahkan Vietnam berada di bawah 100 besar, sementara Filipina di atas 140.
Itulah sebabnya, meskipun Timnas bermain impresif, poin yang dikumpulkan belum cukup menyaingi tim-tim Pot 2.
Jadwal Drawing Sudah Dekat, Posisi Tak Bisa Diubah
AFC menetapkan pembagian pot berdasarkan ranking FIFA edisi Juni. Artinya, hasil pertandingan setelah tanggal tersebut tidak berpengaruh pada posisi pot.
Indonesia tak bisa mengejar ketertinggalan, meski menang dalam laga uji coba di akhir bulan. Pot sudah terkunci.
Fakta ini mungkin mengecewakan, namun pelatih dan pemain sudah siap menghadapi konsekuensinya. Mereka fokus menghadapi siapa pun lawan di babak berikutnya.
Erick Thohir Anggap Ini Sebagai Tantangan
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menanggapi keputusan ini dengan bijak. Ia menilai posisi di pot bukan hal yang perlu dikhawatirkan.
“Pot tidak menentukan hasil akhir,” ucap Erick. “Yang penting kita siap melawan siapa pun.”
Ia menegaskan bahwa fokus utama Timnas bukan menghindari lawan berat, tapi menunjukkan bahwa Indonesia layak bersaing di level tertinggi.
Shin Tae-yong Tetap Optimis Meski di Pot 3
Pelatih kepala Shin Tae-yong tidak mempermasalahkan posisi pot. Ia menilai timnya siap tampil habis-habisan.
“Pot hanya angka. Di lapangan, semua mulai dari nol,” tegasnya.
Shin juga mengaku telah mempelajari kemungkinan calon lawan dari setiap pot. Ia siap menyusun taktik terbaik menghadapi siapa pun.
Fans Awalnya Kecewa, Tapi Mulai Mengerti
Di media sosial, banyak fans awalnya merasa heran. Mereka mempertanyakan mengapa Indonesia tidak naik pot setelah performa luar biasa.
Namun setelah informasi teknis disampaikan secara luas, publik mulai memahami aturan yang berlaku.
Komentar seperti “Ternyata ranking FIFA kunci utama” dan “Kita tetap semangat meski di Pot 3” mulai bermunculan.
Timnas Harus Siap dengan Grup Berat
Masuk Pot 3 berarti Indonesia kemungkinan bertemu dua tim kuat dari Pot 1 dan Pot 2. Lawan seperti Jepang, Korea Selatan, atau Australia bisa saja satu grup dengan Garuda.
Namun justru inilah momen pembuktian. Timnas Indonesia bisa menunjukkan bahwa mereka bukan lagi tim lemah yang mudah dikalahkan.
Dengan persiapan matang dan mental kuat, tidak ada yang mustahil.
🔥 Penutup: Pot 3 Bukan Akhir, Tapi Awal Ujian Sebenarnya
Masuk Pot 3 memang berat. Tapi Timnas Indonesia tak gentar. Mereka tak takut hadapi tim kuat.
Ranking FIFA mungkin belum berpihak. Namun kerja keras dan strategi akan berbicara lebih lantang di atas lapangan.
Kini saatnya Garuda membuktikan. Pot hanyalah angka. Yang menentukan sejarah adalah hasil akhir di lapangan hijau.
Baca Juga: Erick Thohir Santai Jelang Drawing Kualifikasi Dunia 2026