Tanpa Ole Romeny, Ini Deretan Nama yang Bisa Jadi Ujung Tombak Baru Timnas Indonesia
Absennya Romeny Buka Peluang Bagi Talenta Lain
Ole Romeny sempat mencuri perhatian publik sepak bola Indonesia. Ia menjadi simbol harapan baru di lini depan Garuda.
Namun hingga kini, proses naturalisasi dan kelengkapan administratif Romeny belum selesai. Alhasil, pelatih Shin Tae-yong belum bisa mengandalkannya untuk babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ketidakhadiran Romeny bukan akhir segalanya. Justru, ini membuka peluang bagi deretan nama muda dan produktif untuk tampil sebagai penyerang utama.
Beberapa nama mulai bersinar. Siapa saja mereka? Mari kita bedah satu per satu dengan lebih tajam.
1. Rafael Struick: Cepat, Lincah, dan Makin Tajam

Rafael Struick menjadi kandidat terkuat pengisi posisi Romeny. Ia punya kecepatan luar biasa dan bisa bermain di banyak posisi.
Struick telah membuktikan kapasitasnya di berbagai laga penting. Ia mencetak gol krusial di Piala Asia U-23 dan tampil konsisten di level senior.
Shin Tae-yong menyukai fleksibilitas Struick. Ia bisa turun sebagai sayap atau penyerang tengah, tergantung skema lawan.
Dalam beberapa pertandingan, Struick memperlihatkan naluri gol dan kecerdasan membaca ruang yang mengesankan.
2. Hokky Caraka: Muda, Haus Gol, dan Punya Power

Nama Hokky Caraka sudah lama mencuat sejak memperkuat Timnas U-20. Kini, ia makin matang dan siap bersaing di level senior.
Hokky dikenal sebagai striker dengan insting kuat di kotak penalti. Ia berani duel dengan bek lawan dan punya tendangan keras.
Selain itu, fisik Hokky juga menunjang gaya main direct yang diterapkan Shin Tae-yong. Ia bisa menahan bola sekaligus menyerang balik cepat.
Jika diberi menit bermain reguler, Hokky bisa menjadi pemecah kebuntuan saat Indonesia buntu menyerang.
3. Ramadhan Sananta: Targetman Modern yang Makin Dewasa

Ramadhan Sananta tampil konsisten bersama Persis Solo di Liga 1. Ia mencetak gol secara rutin dan terus memperbaiki pergerakan tanpa bola.
Sananta memiliki postur ideal dan mampu bermain sebagai targetman. Ia tidak hanya menunggu bola, tapi juga aktif membuka ruang.
Shin Tae-yong pernah memberinya kepercayaan di SEA Games 2023. Sananta menjawabnya dengan kontribusi nyata dan mental baja di final.
Kini, ia siap mengambil tanggung jawab lebih besar di level internasional.
4. Dendy Sulistyawan: Pekerja Keras yang Selalu Siap

Meskipun tak selalu mencuri perhatian, Dendy adalah pemain yang selalu memberi kontribusi nyata. Ia tak kenal lelah dan disiplin menjalankan taktik.
Shin beberapa kali menjadikan Dendy sebagai starter dalam laga-laga penting. Alasannya jelas—Dendy tidak hanya menyerang, tapi juga rajin menekan lawan.
Dari segi pengalaman, Dendy punya bekal lebih dari para striker muda lainnya. Ia tahu cara menjaga tempo dan membaca arah pertandingan.
5. Marselino Ferdinan: Penyerang Bayangan yang Berbahaya

Walau posisi utamanya bukan striker, Marselino bisa menjadi alternatif di lini depan. Ia sering bermain sebagai false nine dengan hasil memuaskan.
Marselino punya visi tajam dan kaki kiri mematikan. Ia juga pandai mencari ruang kosong di antara bek lawan.
Dalam beberapa laga uji coba, Marselino sempat dimainkan di posisi lebih tinggi. Hasilnya sangat menjanjikan.
Jika Shin ingin menggunakan skema cepat dan cair, Marselino bisa jadi kejutan yang mematikan di depan gawang.
Kombinasi Baru Bisa Jadi Senjata Rahasia
Absennya Romeny bisa jadi berkah tersembunyi. Pelatih kini punya kesempatan mengeksplorasi berbagai kombinasi penyerang.
Struick bisa dipasang bersama Hokky, atau Marselino bisa bermain tepat di belakang Sananta. Banyak skenario bisa diterapkan.
Dengan jadwal padat dan lawan berat di babak keempat, variasi serangan akan menjadi senjata utama Indonesia.
Shin Tae-yong Fokus pada Pemain yang Siap
Shin Tae-yong tidak terlalu memikirkan siapa yang absen. Ia selalu menekankan pentingnya bekerja dengan pemain yang tersedia.
“Siapa pun yang datang ke pemusatan latihan, harus siap 100 persen,” kata Shin. “Saya percaya dengan pemain yang saya panggil.”
Pernyataan itu menunjukkan bahwa siapa pun bisa menjadi andalan, asalkan menunjukkan performa maksimal.
Erick Thohir Beri Sinyal Dukungan Penuh
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa federasi mendukung siapa pun pilihan pelatih. Ia tak ingin drama pemilihan pemain mengganggu fokus tim.
“Kita punya banyak talenta. Pelatih tahu siapa yang cocok untuk setiap strategi,” ujarnya.
Erick juga meminta publik tak terpaku pada satu nama. Ia ingin suporter percaya pada proses yang sudah dibangun selama ini.
🎯 Penutup: Garuda Tak Boleh Bergantung pada Satu Sosok
Ole Romeny memang menjanjikan. Namun Timnas Indonesia tidak bisa bergantung pada satu pemain saja.
Sepak bola modern menuntut fleksibilitas dan kedalaman skuad. Absennya satu pemain harus diatasi dengan taktik dan rotasi yang matang.
Dengan pilihan yang ada, Shin Tae-yong tetap memiliki banyak opsi berbahaya di lini depan. Kini tinggal bagaimana memaksimalkannya di lapangan.
Garuda harus terus terbang tinggi. Bukan karena satu sayap, tapi karena kekuatan seluruh elemen tim.
Baca Juga: Timnas Ingin Jumpa Arab Saudi dan UEA di Babak Keempat