Piala Presiden Indonesia terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu turnamen sepak bola paling dinanti setiap tahunnya, sementara Piala Indonesia mengalami kebuntuan sejak 2019. Pertanyaan pun muncul: apakah Piala Indonesia memiliki potensi untuk menjadi turnamen resmi pendamping Liga 1 di masa mendatang?
Piala Presiden, dengan dukungan dan partisipasi klub-klub Liga 1, telah mengukuhkan dirinya sebagai ajang yang penting dalam kalender sepak bola nasional, memberikan platform bagi klub-klub untuk mempersiapkan diri menjelang musim kompetisi resmi.
Di sisi lain, Piala Indonesia, yang terakhir kali digelar pada 2018-2019, menghadapi tantangan dalam organisasi dan pendanaan yang membuatnya tidak dapat dilanjutkan secara teratur. Namun, dengan sejarahnya yang kaya dan dukungan dari komunitas sepak bola, banyak pihak berharap Piala Indonesia dapat dihidupkan kembali sebagai turnamen resmi yang memperkaya kompetisi domestik.
Pengembangan sepak bola Indonesia memerlukan berbagai ajang kompetisi yang sehat dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, potensi Piala Indonesia sebagai turnamen pendamping Liga 1 menawarkan peluang untuk memperluas jangkauan kompetisi, menarik lebih banyak penonton, dan memberikan kesempatan bagi klub-klub di luar Liga 1 untuk bersaing dengan lebih banyak pihak.
Dengan upaya dan dukungan dari semua pihak terkait, harapan untuk menghidupkan kembali Piala Indonesia sebagai kompetisi yang bermakna dan berkelanjutan tetap menjadi tujuan yang dikejar dalam pengembangan sepak bola Indonesia ke depan.