Dramatis! 3 Momen Panas Filipina vs Indonesia U-23 Terjadi

3 Momen Panas Filipina vs Indonesia U-23

Momen-Momen Menarik Filipina U-23 vs Indonesia U-23: Robi Darwis Paksa Blunder, Gol Raven Dianulir, Hannan Kena Terjangan Brutal

Laga Sarat Drama di Tengah Kemenangan Tipis

Timnas Indonesia U-23 menang tipis 1-0 atas Filipina U-23 pada matchday kedua Grup A Piala AFF U-23 2025. Namun di balik hasil itu, laga berjalan panas dan penuh kejutan.

Tidak sekadar skor, pertandingan ini menghadirkan tiga momen penting yang mencuri perhatian publik sepak bola Asia Tenggara.

Robi Darwis memaksa lawan melakukan blunder fatal, Jens Raven mencetak gol yang kemudian dianulir, dan Hannan Al-Fajri jadi korban tekel kasar yang memicu kontroversi.

Berikut ulasan lengkap ketiga momen tersebut, yang membuat laga ini sulit dilupakan.


Robi Darwis Paksa Blunder Lawan di Tengah Tekanan

Pertandingan baru berjalan 12 menit saat Robi Darwis mulai menunjukkan peran vitalnya di lini tengah. Ia menekan gelandang Filipina yang membawa bola terlalu lama.

Dengan agresivitas tinggi, Robi merebut bola, lalu mengarahkan umpan silang ke sisi kanan. Umpan itu hampir disambut Witan, namun bek Filipina menendangnya keluar dengan panik.

Momen itu bukan sekadar aksi biasa. Tekanan tinggi dari Robi membuat lini belakang Filipina goyah sejak awal.

Beberapa menit kemudian, kiper Filipina hampir membuat kesalahan serupa setelah salah membaca pressing Robi. Untung bola hanya melebar tipis dari tiang.


Jens Raven Sempat Bikin Gol, Tapi Wasit Meniup Peluit

Pada menit ke-34, Jens Raven yang masuk menggantikan Hokky Caraka langsung menebar ancaman.

Ia memanfaatkan bola muntah hasil sepakan Marselino yang ditepis kiper. Raven menyambar bola dan menggetarkan jala lawan.

Namun sayang, wasit langsung meniup peluit. Gol tidak disahkan. Asisten wasit mengangkat bendera, menandai offside yang sangat tipis.

Replay menunjukkan posisi Raven sejajar dengan bek Filipina. Tapi keputusan wasit tetap berdiri. Tidak ada VAR di turnamen ini.

Reaksi dari bangku cadangan Indonesia cukup emosional. Pelatih Indra Sjafri hanya menggeleng sambil mengangkat kedua tangan.


Hannan Al-Fajri Dapat Tekel Brutal, Tapi Wasit Tak Keluarkan Kartu

Insiden paling mengundang amarah terjadi di babak kedua. Hannan Al-Fajri menerima bola di sisi kiri dan mencoba menusuk ke dalam kotak penalti.

Seorang pemain Filipina langsung datang dan mengangkat kaki terlalu tinggi. Hannan terjatuh dengan keras dan terlihat kesakitan.

Wasit hanya meniup peluit dan memberi tendangan bebas. Namun tidak ada kartu keluar, padahal tekel itu sangat berbahaya.

Beberapa pemain Indonesia terlihat protes keras, termasuk Rizky Ridho dan Marselino. Namun keputusan wasit tetap tidak berubah.

Beruntung, Hannan bisa bangkit dan melanjutkan pertandingan tanpa cedera serius.


Tiga Momen, Tiga Pelajaran untuk Timnas Indonesia

Laga ini bukan hanya soal menang 1-0. Tapi juga soal bagaimana pemain Indonesia bereaksi terhadap situasi sulit di lapangan.

Robi menunjukkan mentalitas tinggi dan etos kerja luar biasa. Ia menjadi simbol agresi yang cerdas, bukan asal tabrak.

Jens Raven menunjukkan kesiapan mental. Meski golnya dianulir, ia tetap bermain tenang dan terus membuka ruang.

Hannan menunjukkan keberanian dan keteguhan. Meski sempat terjatuh keras, ia kembali bermain dengan semangat yang sama.


Pelatih Indra Sjafri Tetap Fokus pada Evaluasi

Usai laga, pelatih Indra Sjafri menyampaikan bahwa timnya harus lebih sabar dan lebih disiplin dalam memanfaatkan peluang.

Ia mengakui bahwa gol yang dianulir membuat anak asuhnya sedikit kehilangan ritme, tapi berhasil bangkit kembali.

“Sepak bola seperti ini. Kita tidak bisa kontrol wasit, tapi kita bisa kontrol reaksi kita,” katanya.


Suporter Nilai Wasit Terlalu Lunak

Reaksi suporter di media sosial cukup keras. Banyak yang menilai wasit terlalu lunak terhadap Filipina.

Komentar seperti “Itu tekel merah, bukan cuma foul biasa” dan “Kenapa VAR tidak ada di AFF?” ramai diperbincangkan.

Meski begitu, fans tetap memberikan pujian kepada para pemain Garuda Muda yang tampil dengan disiplin dan semangat pantang menyerah.


Momentum Bagus Jelang Laga Penentuan

Kemenangan atas Filipina membuka peluang Indonesia melaju ke semifinal. Namun laga terakhir tetap harus dimenangkan untuk memastikan posisi aman.

Indra sudah menyiapkan skema rotasi untuk menjaga kondisi fisik pemain. Fokus kini tertuju pada mematangkan koordinasi dan penyelesaian akhir.

Dengan semangat seperti saat lawan Filipina, peluang Garuda untuk terbang lebih tinggi tetap terbuka lebar.


Bukan Sekadar Skor, Tapi Mental dan Karakter

Laga Filipina vs Indonesia U-23 menunjukkan bahwa sepak bola bukan sekadar angka di papan skor.

Tiga momen dramatis yang terjadi membuktikan bahwa mentalitas, reaksi, dan semangat bertanding jauh lebih penting dari apa pun.

Robi, Raven, dan Hannan telah memberi contoh bahwa pemain hebat bukan hanya mereka yang mencetak gol, tetapi juga mereka yang bertarung dalam diam.

Jika Garuda Muda terus tampil seperti ini, bukan tidak mungkin mereka akan menjadi juara sejati di Piala AFF U-23.

Baca Juga: Garuda Muda Bungkam Filipina 1-0, Langkah ke Semifinal Terbuka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *