3 PR Besar Timnas Jelang Putaran 4: Fisik Disorot Tajam

3 PR Besar Timnas Jelang Putaran 4

3 Pekerjaan Rumah Timnas Indonesia Hadapi Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Fisik Jadi Alarm Serius!

Babak Baru, Tantangan Jauh Lebih Berat

Timnas Indonesia berhasil melaju ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ini bukan pencapaian biasa. Garuda kini satu langkah lebih dekat ke panggung dunia.

Namun, perjuangan sebenarnya baru dimulai. Lawan-lawan yang akan dihadapi memiliki kualitas jauh di atas. Jepang, Korea Selatan, Iran, dan Australia menanti di pot atas.

Pelatih Shin Tae-yong menyadari hal itu. Ia bahkan langsung merilis daftar evaluasi dan menyebut tiga pekerjaan rumah besar bagi skuadnya. Yang paling ditekankan? Kondisi fisik pemain.


PR Pertama: Ketahanan Fisik Masih Tertinggal

Timnas Indonesia dikenal berani menekan. Namun ketika intensitas laga meningkat, banyak pemain mulai kehilangan tenaga.

Masalah ini muncul saat bertemu Irak dan Vietnam. Di babak kedua, intensitas menurun. Lini tengah kehilangan tenaga dan lawan mulai menguasai permainan.

Shin Tae-yong berkali-kali menyoroti hal ini. “Kita harus kuat bermain 90 menit penuh. Kalau tidak, kita mudah dihukum,” tegasnya.

Pelatih asal Korea itu ingin seluruh pemain menjalani program latihan fisik intensif. Ia bahkan meminta klub-klub Liga 1 untuk mendukung hal ini.


Fisik Buruk Bikin Konsentrasi Turun

Banyak pihak menilai kesalahan kecil Timnas sering terjadi di akhir babak kedua. Bukan karena teknik, tapi karena kelelahan.

Ketika kaki mulai berat, kepala tidak lagi fokus. Ini yang menjadi alasan Garuda sering kecolongan di menit-menit akhir pertandingan.

Tim pelatih kini mulai menggandeng tim sport science untuk merancang sistem latihan yang lebih terukur. Semua pemain akan menjalani tes fisik rutin sebelum dan sesudah pemusatan latihan.


PR Kedua: Organisasi Lini Belakang Masih Rawan

Selain fisik, lini pertahanan juga masih menjadi perhatian serius. Timnas memang punya beberapa bek muda berkualitas seperti Elkan Baggott dan Rizky Ridho.

Namun kerja sama antarlini masih sering bermasalah. Transisi dari menyerang ke bertahan sering lambat. Koordinasi antara bek tengah dan bek sayap pun belum selalu solid.

Shin menilai komunikasi jadi akar persoalan. Pemain belakang harus lebih vokal. Mereka harus saling memberi instruksi, bukan saling menunggu.

Latihan taktik dan simulasi pertandingan akan ditingkatkan dalam TC mendatang. Fokusnya, menyatukan cara pikir dan langkah semua pemain belakang.


PR Ketiga: Efektivitas Serangan Masih Lemah

Indonesia sering menciptakan banyak peluang. Namun konversinya ke gol masih rendah. Masalah ini terus muncul di banyak laga besar.

Serangan cepat dan crossing bagus sering gagal dimanfaatkan. Kadang karena keputusan terburu-buru. Kadang karena posisi striker tidak tepat.

Shin sudah menyiapkan beberapa skema baru. Salah satunya adalah menurunkan Rafael Struick sebagai penyerang utama dan Marselino tepat di belakangnya.

Pelatih juga akan fokus melatih finishing dalam skenario tekanan tinggi. Pemain harus belajar mencetak gol saat stamina menipis.


Kombinasi Baru Akan Diuji di Uji Coba Internasional

Jelang putaran keempat, Timnas akan menjalani dua laga uji coba internasional. Lawan berasal dari Asia Barat dan Asia Tengah.

Shin ingin mencoba berbagai kombinasi pemain. Tujuannya untuk menemukan formula paling efektif melawan tim dari Pot 1 dan Pot 2.

Rafael Struick, Sandy Walsh, Marselino, dan Thom Haye dipastikan ikut dalam agenda tersebut. Mereka menjadi tulang punggung skema baru Timnas.


Erick Thohir: “Jangan Cepat Puas, Ini Baru Permulaan”

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mendukung penuh agenda persiapan Timnas. Ia meminta semua pihak jangan larut dalam euforia.

“Kita belum lolos. Kita baru naik satu tangga,” ujarnya. “Pekerjaan besar masih di depan.”

Erick juga mengapresiasi kerja keras Shin Tae-yong. Ia berjanji mendukung penuh segala kebutuhan teknis maupun logistik Timnas.


Suporter Diminta Tetap Dukung dan Sabar

Selain persiapan teknis, PSSI juga mengajak suporter untuk tetap memberi energi positif. Proses ini butuh waktu. Evaluasi butuh respons sehat dari publik.

Ketika kritik disampaikan dengan dukungan, tim bisa berkembang. Sebaliknya, tekanan berlebihan justru membuat pemain kehilangan kepercayaan diri.

Media sosial diharapkan menjadi ruang semangat, bukan ruang cemooh.


🔥 Penutup: Tiga PR Itu Harus Segera Dituntaskan

Babak keempat adalah ujian sebenarnya bagi Timnas Indonesia. Fisik, organisasi pertahanan, dan penyelesaian akhir tak bisa lagi diabaikan.

Jika tiga hal ini tidak ditangani serius, mimpi ke Piala Dunia akan berhenti di tengah jalan.

Namun jika semua PR dituntaskan, peluang tetap terbuka lebar. Tim ini sudah berkembang pesat. Tinggal satu langkah konsisten lagi.

Garuda tidak boleh puas hanya terbang rendah. Sudah waktunya melesat lebih tinggi—menuju panggung dunia yang sebenarnya.

Baca Juga: Tanpa Ole Romeny, Inilah Calon Mesin Gol Baru Timnas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *