Arsenal Hantam Sang Juara Bertahan, Courtois Tegaskan Masalah Taktik Tanpa Target Man Murni
Real Madrid kembali tersandung di Liga Champions. Mimpi mempertahankan gelar pupus di tangan Arsenal. Dalam laga leg kedua babak perempat final, Kamis (17/4) dini hari WIB, Madrid tumbang 1-2 di Santiago Bernabeu.
Kekalahan ini memperjelas luka di tubuh Los Blancos. Mereka tersingkir dengan agregat menyakitkan: 1-5. Sang juara bertahan tidak hanya kalah, mereka juga tampak kehilangan arah. Taktik mereka gagal total menghadapi organisasi permainan Arsenal yang solid.
Thibaut Courtois muncul sebagai suara refleksi di ruang ganti. Sang penjaga gawang menilai Madrid terlalu bergantung pada umpan silang. Namun, mereka tidak memiliki Joselu. Tanpa penyerang kuat di udara, strategi tersebut mandek dan mudah dipatahkan.
“Arsenal bertahan rapat dan menekan agresif,” ujar Courtois. “Kami kesulitan mencari celah dan mencoba mengandalkan crossing.”

Baca Juga : Kartu Merah Perdana Mbappe di Negeri Matador
Namun, crossing itu hanya jadi formalitas. Data dari FotMob menunjukkan hanya 16 persen umpan silang Madrid yang berhasil. Tanpa Joselu di kotak penalti, serangan Madrid kehilangan ancaman udara.
“Kami tak punya target man seperti Joselu tahun ini,” tambah Courtois. “Bola-bola lambung masuk kotak penalti hanya membuang peluang.”
Kylian Mbappe bukan striker kotak penalti. Ia tidak bermain untuk menang duel udara. Ia butuh ruang, bukan bola silang tinggi yang melambung.
Real Madrid harus segera mengevaluasi. Strategi tanpa pemain bertipe target man terbukti tidak efektif. Arsenal membaca taktik itu dengan sempurna.
Musim ini, kegagalan bukan hanya soal skor. Tapi tentang strategi yang kehilangan arah tanpa sosok seperti Joselu.