Rafael Leão dan rekan-rekannya tampil menggila, memberikan pelajaran pahit kepada tuan rumah.
AC Milan tampil buas saat bertandang ke markas Udinese. Pertandingan Serie A yang berlangsung tadi malam itu menjadi ajang pembantaian. Rossoneri menang telak 4-0 dan menunjukkan dominasi penuh sepanjang laga.
Peluit awal berbunyi, Milan langsung mengambil inisiatif serangan. Rafael Leão membuka keunggulan pada menit ke-19. Ia menerima umpan pendek dari Reijnders dan melepaskan tembakan keras ke pojok gawang. Kiper Udinese hanya terpaku.
Udinese mencoba membalas. Namun pertahanan Milan tampil disiplin dan tidak memberi ruang gerak. Tomori dan Thiaw menjaga lini belakang dengan solid. Beberapa serangan balik Udinese kandas di tengah lapangan.
Menit ke-33, Olivier Giroud menggandakan keunggulan Milan. Striker veteran itu mencetak gol lewat sundulan setelah menerima umpan silang dari Calabria. Gol ini membuat moral pemain Udinese runtuh.
Babak pertama berakhir dengan skor 2-0 untuk tim tamu. Setelah jeda, Milan tetap menjaga tempo permainan. Mereka tidak memberi kesempatan Udinese untuk bangkit.
Menit ke-57, Christian Pulisic ikut mencatatkan namanya di papan skor. Ia menusuk dari sisi kanan dan menaklukkan kiper Udinese dengan tendangan datar. Milan semakin nyaman.
Pelatih Stefano Pioli melakukan beberapa pergantian. Namun tempo permainan tidak menurun. Menit ke-76, Ruben Loftus-Cheek mencetak gol keempat Milan. Ia melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. Bola meluncur deras ke sudut kanan bawah gawang.
Peluit akhir berbunyi. AC Milan pulang dengan kemenangan telak 4-0. Mereka menunjukkan kelas dan kekuatan sesungguhnya.
Kemenangan ini menjaga peluang Milan di jalur perebutan Scudetto. Sementara Udinese harus segera berbenah jika ingin keluar dari zona bahaya. Rossoneri telah mengirim pesan tegas: mereka belum menyerah dalam perebutan gelar musim ini.