Laga Sengit Tanpa Gol: Hasil yang Mengecewakan Tapi Ada Pembelajaran
Timnas Indonesia U-23 harus puas bermain imbang 0-0 melawan Malaysia U-23 dalam pertandingan kedua fase grup Piala AFF U-23 2025. Meskipun tampil dominan dalam penguasaan bola, Garuda Muda gagal mengonversi peluang menjadi gol.
Namun, meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, beberapa pemain Indonesia menunjukkan performa yang layak diapresiasi. Ada yang tampil impresif dan ada yang perlu meningkatkan permainan mereka.
Berikut adalah rating pemain Timnas Indonesia U-23 dalam laga tersebut:
1. Robi Darwis: 8/10 – Pengatur Ritme yang Cerdas
Robi Darwis tampil luar biasa di lini tengah. Ia mengatur tempo permainan dengan sangat baik dan menjadi penghubung antara lini bertahan dan lini depan. Robi terlibat dalam hampir setiap serangan Indonesia.
Ia sering memotong umpan-umpan Malaysia dan melancarkan serangan balik dengan umpan akurat. Bahkan di menit-menit akhir, Robi tetap menjaga kontrol permainan dan tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
Pelatih Indra Sjafri jelas sangat puas dengan penampilan Robi. Sang gelandang bertahan ini sangat vital dalam menjaga keseimbangan tim.
2. Achmad Maulana: 7.5/10 – Pemain Serba Bisa yang Tangguh
Achmad Maulana memberikan kontribusi besar di sisi kiri. Ia tidak hanya bekerja keras dalam bertahan, tetapi juga aktif menyerang. Maulana memiliki kemampuan untuk mengatur serangan dan melewati pemain lawan dengan dribel cepat.
Meski tidak mencetak gol, keberadaannya membuat serangan Indonesia lebih beragam. Ia memiliki kemampuan untuk memberikan umpan silang akurat, meskipun sayangnya sering kali serangan tersebut gagal dimanfaatkan dengan maksimal oleh lini depan.
Kinerja Maulana sangat mencolok, dan ia berperan besar dalam meredam serangan balik Malaysia.
3. Hannan Al-Fajri: 6/10 – Terlalu Terburu-buru, Kehabisan Bensin
Di sisi lain, Hannan Al-Fajri mengalami kesulitan dalam laga ini. Meskipun beberapa kali mampu membuka ruang, ia terlihat kelelahan di babak kedua. Pergerakannya mulai melambat, dan keputusan yang diambilnya kurang efektif.
Sebagai gelandang serang, Hannan sebenarnya bisa lebih berbahaya jika lebih sabar dalam memilih opsi. Beberapa operannya tidak tepat sasaran, dan ia kesulitan menciptakan peluang di sepertiga akhir pertandingan.
Namun, Hannan tetap punya potensi. Ia perlu meningkatkan ketahanan fisik dan kepercayaan dirinya untuk bisa tampil lebih maksimal di laga berikutnya.
4. Hokky Caraka: 5.5/10 – Kurang Greget, Tidak Menciptakan Banyak Peluang
Hokky Caraka mulai dimainkan sejak menit awal, namun ia kesulitan untuk menemukan irama permainan. Sebagai penyerang, Hokky tidak memberikan ancaman berarti bagi pertahanan Malaysia. Meski memiliki kecepatan, ia jarang terlibat dalam peluang gol.
Sangat jelas bahwa Hokky membutuhkan lebih banyak dukungan dari lini tengah dan sayap untuk menciptakan peluang. Terkadang ia terlihat kebingungan dengan peran yang harus dijalankan, dan minimnya bola yang diterimanya mengurangi dampaknya dalam menyerang.
Jika Hokky bisa lebih tajam dalam penyelesaian akhir dan memperbaiki komunikasi dengan pemain lain, ia bisa jadi ancaman yang lebih besar.
5. Jens Raven: 6.5/10 – Berusaha, Tapi Belum Maksimal
Jens Raven memulai pertandingan dengan niat baik. Namun ia tampak kesulitan menembus pertahanan Malaysia yang sangat solid. Meskipun beberapa kali berusaha mencari celah, Raven tampak kurang tajam dalam pengambilan keputusan.
Ia bekerja keras, namun tidak cukup berbahaya di depan gawang. Raven masih harus meningkatkan koordinasi dengan rekan-rekannya agar bisa lebih efektif dalam mencetak gol.
Namun, kami melihat potensi besar dari Raven jika diberikan peluang lebih banyak dalam pertandingan berikutnya.
6. Ernando Ari: 7/10 – Kiper Kuat yang Tenang di Lini Belakang
Ernando Ari tetap tampil solid dan menjaga gawang Indonesia dengan sangat baik. Meski Malaysia tidak banyak menciptakan peluang berbahaya, kiper yang satu ini tetap waspada.
Ernando terlibat dalam beberapa aksi penyelamatan bola tinggi dan mendistribusikan bola dengan sangat baik. Ia tetap terlihat tenang dan bisa mengendalikan situasi, meskipun Indonesia menghadapi tekanan di beberapa bagian laga.
7. Rizky Ridho & Komang Teguh: 7/10 – Keduanya Solid dan Tidak Membiarkan Lini Belakang Goyah
Rizky Ridho dan Komang Teguh bermain sangat disiplin dan solid di lini belakang. Mereka menguasai duel udara dan menghalau setiap ancaman yang datang.
Walau Malaysia sesekali berhasil mendekat, keduanya tetap menjaga kedalaman pertahanan dengan baik. Mereka menjadi tembok kokoh yang menghalau serangan Malaysia tanpa banyak cela.
Tim Secara Keseluruhan:
Secara keseluruhan, Indonesia U-23 bermain dengan cukup baik, tetapi penyelesaian akhir menjadi masalah utama. Pemain seperti Hokky Caraka dan Jens Raven harus lebih tajam dalam mencetak gol.
Sementara itu, lini belakang dan kiper tetap solid. Meskipun hasil imbang, tim sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan dari pertandingan sebelumnya.
Jika Garuda Muda bisa meningkatkan ketajaman di lini depan, mereka tetap punya peluang besar di pertandingan berikutnya.
Potensi yang Belum Tercapai, Tapi Tim Sudah Lebih Matang
Meskipun Indonesia U-23 bermain imbang melawan Malaysia, ada banyak hal positif yang bisa diambil. Robi Darwis dan Achmad Maulana tampil impresif, sedangkan lini belakang dan kiper tetap solid.
Penyelesaian akhir dan komunikasi di lini depan perlu diperbaiki agar Indonesia lebih berbahaya. Namun dengan mentalitas tim yang terus berkembang, Garuda Muda bisa menunjukkan performa terbaik di laga-laga mendatang.
Dengan evaluasi dan latihan yang tepat, Timnas Indonesia U-23 akan semakin siap menghadapi tantangan besar di Piala AFF U-23 2025.